Semoga berhasil dan Sukses
Salam sejahtera Bagi Semuanya..
Apa itu POLARISAI ?? pasti ini berhubungan dengan Fisika materi kelas 12 SMA semester 1, iya kan sobat ? pasti anda mencari ini dengan tujuan membuat makalah atau apa..
okelah dari pada saya panjang lebar langsung saja baca ini di bawah ini :
POLARISASI
Polarisasi cahaya atau polarisasi optik adalah salah satu sifat
cahaya yang bergerak secara oscillasi dan menuju arah tertentu. Karena cahaya termasukgelombang elektromagnetik, maka
cahaya ini mempunyai medan listrik, E dan juga medan magnet, H yang keduanya saling
beroscilasi dan saling tegak lurus satu sama lain, serta tegak lurus terhadap
arah rambatan (lihat gambar).
Cahaya juga dikategorikan sebagai gelombang transversal;
yang berarti bahwa cahaya merambat tegak lurus terhadap arah oscilasinya.
Adapun syaratnya adalah bahwa gelombang tersebut mempunyai arah oscilasi tegak
lurus terhadap bidang rambatannya. Gelombang
bunyi, berbeda dengan gelombang cahaya, tidak dapat terpolarisasi
sehingga dia bukan gelombang transversal.
Suatu cahaya dikatakan
terpolarisasi apabila cahaya itu bergerak merambat ke arah tertentu. Arah
polarisasi gelombang ini dicirikan oleh arah vektor bidang medan listrik
gelombang tersebut serta arah vektor bidang medan magnetnya.
Beberapa macam / jenis
polarisasi: polarisasi linear, polarisasi melingkar, polarisasi ellips.
Gelombang dengan polarisasi melingkar dan polarisasi ellips dapat diuraikan
menjadi 2 gelombang dengan polarisasi tegak lurus. Polarisasi linear terjadi
ketika cahaya merambat hanya dengan satu arah yang tegak lurus terhadap arah
rambatan atau bidang medan listriknya.
Jenis polarisasi melingkar dari gelombang cahaya, dengan
medan E (hijau) dan medan H (merah), dan arah rambatan ke atas
.
Gejala polarisasi hanya dapat dialami oleh gelombang transversal saja, sedangkan gelombang longitudinal tidak mengalami gejala polarisasi. Fakta bahwa cahaya dapat mengalami polarisasi menunjukkan bahwa cahaya merupakan gelombang transversal.
Gejala polarisasi hanya dapat dialami oleh gelombang transversal saja, sedangkan gelombang longitudinal tidak mengalami gejala polarisasi. Fakta bahwa cahaya dapat mengalami polarisasi menunjukkan bahwa cahaya merupakan gelombang transversal.
Polarisasi Gelombang
Pada umumnya, gelombang cahaya mempunyai banyak arah
getar. Suatu gelombang yang mempunyai banyak arah getar disebut gelombang
tak terpolarisasi, sedangkan gelombang yang memilki satu arah getar disebut
gelombang terpolarisasi.
Gejala polarisasi dapat digambarkan dengan gelombang yang terjadi pada tali
yang dilewatkan pada celah. Apabila tali digetarkan searah dengan celah maka gelombang
pada tali dapat melewati celah tersebut. Sebaliknya jika tali digetarkan dengan
arah tegak lurus celah maka gelombang pada tali tidak bisa melewati celah
tersebut.
Sinar
alami seperti sinar Matahari pada umumnya adalah sinar yang tak terpolarisasi.
Cahaya dapat mengalami polarisasi dengan berbagai cara, antara lain karena
peristiwa pemantulan, pembiasan, bias kembar, absorbsi selektif, dan hamburan.
1. Polarisasi karena Pemantulan
Cahaya yang datang ke cermin dengan sudut datang sebesar 57o, maka sinar yang terpantul akan merupakan cahaya yang terpolarisasi. Cahaya yang berasal dari cermin I adalah cahaya terpolarisasi akan dipantulkan ke cermin.
Apabila cermin II diputar sehingga arah bidang getar antara cermin I dan cermin II saling tegak lurus, maka tidak akan ada cahaya yang dipantulkan oleh cermin II. Peristiwa ini menunjukkan terjadinya peristiwa polarisasi. Cermin I disebut polarisator, sedangkan cermin II disebut analisator. Polarisator akan menyebabkan sinar yang tak terpolarisasi menjadi sinar yang terpolarisasi, sedangkan analisator akan menganalisis sinar tersebut merupakan sinar terpolarisasi atau tidak.
Cahaya yang datang ke cermin dengan sudut datang sebesar 57o, maka sinar yang terpantul akan merupakan cahaya yang terpolarisasi. Cahaya yang berasal dari cermin I adalah cahaya terpolarisasi akan dipantulkan ke cermin.
Apabila cermin II diputar sehingga arah bidang getar antara cermin I dan cermin II saling tegak lurus, maka tidak akan ada cahaya yang dipantulkan oleh cermin II. Peristiwa ini menunjukkan terjadinya peristiwa polarisasi. Cermin I disebut polarisator, sedangkan cermin II disebut analisator. Polarisator akan menyebabkan sinar yang tak terpolarisasi menjadi sinar yang terpolarisasi, sedangkan analisator akan menganalisis sinar tersebut merupakan sinar terpolarisasi atau tidak.
Polarisasi Gelombang
Karena Pemantulan
2. Polarisasi karena Pemantulan dan Pembiasan
Berdasarkan hasil eksperimen yang dilakukan para ilmuwan Fisika menunjukkan bahwa polarisasi karena pemantulan dan pembiasan dapat terjadi apabila cahaya yang dipantulkan dengan cahaya yang dibiaskan saling tegak lurus atau membentuk sudut 90o.
Berdasarkan hasil eksperimen yang dilakukan para ilmuwan Fisika menunjukkan bahwa polarisasi karena pemantulan dan pembiasan dapat terjadi apabila cahaya yang dipantulkan dengan cahaya yang dibiaskan saling tegak lurus atau membentuk sudut 90o.
Di
mana cahaya yang dipantulkan merupakan cahaya yang terpolarisasi sempurna,
sedangkan sinar bias merupakan sinar terpolarisasi sebagian. Sudut datang
sinar yang dapat menimbulkan cahaya yang dipantulkan dengan cahaya yang
dibiaskan merupakan sinar yang terpolarisasi.
Sudut
datang seperti ini dinamakan sudut polarisasi (ip) atau sudut Brewster. Pada
saat sinar pantul dan sinar bias saling tegak lurus (membentuk sudut 90o) akan
berlaku ketentuan bahwa :
i + r = 90o atau r = 90o – i
Dari hukum Snellius tentang pembiasan berlaku bahwa:
i + r = 90o atau r = 90o – i
Dari hukum Snellius tentang pembiasan berlaku bahwa:
Rumus Sudut Pandang
3. Polarisasi karena Bias Kembar (Pembiasan
Ganda)
Polarisasi karena bias kembar dapat terjadi apabila cahaya melewati suatu bahan yang mempunyai indeks bias ganda atau lebih dari satu, misalnya pada kristal kalsit.
Polarisasi karena bias kembar dapat terjadi apabila cahaya melewati suatu bahan yang mempunyai indeks bias ganda atau lebih dari satu, misalnya pada kristal kalsit.
Cahaya
yang lurus disebut cahaya biasa, yang memenuhi hukum Snellius dan cahaya ini
tidak terpolarisasi. Sedangkan cahaya yang dibelokkan disebut cahaya istimewa
karena tidak memenuhi hukum Snellius dan cahaya ini adalah cahaya yang
terpolarisasi.
Polarisasi karena Bias
Kembar (Pembiasan Ganda)
4. Polarisasi karena Absorbsi
Selektif Polaroid adalah suatu bahan yang dapat menyerap arah bidang getar gelombang cahaya dan hanya melewatkan salah satu bidang getar. Seberkas sinar yang telah melewati polaroid hanya akan memiliki satu bidang getar saja sehingga sinar yang telah melewati polaroid adalah sinar yang terpolarisasi.
Selektif Polaroid adalah suatu bahan yang dapat menyerap arah bidang getar gelombang cahaya dan hanya melewatkan salah satu bidang getar. Seberkas sinar yang telah melewati polaroid hanya akan memiliki satu bidang getar saja sehingga sinar yang telah melewati polaroid adalah sinar yang terpolarisasi.
Peristiwa
polarisasi ini disebut polarisasi karena absorbsi selektif. Polaroid banyak
digunakan dalam kehidupan sehari-hari, antara lain untuk pelindung pada
kacamata dari sinar matahari (kacamata sun glasses) dan polaroid untuk kamera.
Polarisasi karena
Absorbsi Selektif
5. Polarisasi karena Hamburan
Polarisasi cahaya karena peristiwa hamburan dapat terjadi pada peristiwa terhamburnya cahaya matahari oleh partikel-partikel debu di atmosfer yang menyelubungi Bumi. Cahaya matahari yang terhambur oleh partikel debu dapat terpolarisasi. Itulah sebabnya pada hari yang cerah langit kelihatan berwarna biru. Hal itu disebabkan oleh warna cahaya biru dihamburkan paling efektif dibandingkan dengan cahaya-cahaya warna yang lainnya.
Polarisasi cahaya karena peristiwa hamburan dapat terjadi pada peristiwa terhamburnya cahaya matahari oleh partikel-partikel debu di atmosfer yang menyelubungi Bumi. Cahaya matahari yang terhambur oleh partikel debu dapat terpolarisasi. Itulah sebabnya pada hari yang cerah langit kelihatan berwarna biru. Hal itu disebabkan oleh warna cahaya biru dihamburkan paling efektif dibandingkan dengan cahaya-cahaya warna yang lainnya.
6. Pemutaran Bidang Polarisasi
Seberkas cahaya tak terpolarisasi melewati sebuah polarisator sehingga cahaya yang diteruskan terpolarisasi. Cahaya terpolarisasi melewati zat optik aktif, misalnya larutan gula pasir, maka arah polarisasinya dapat berputar.
Seberkas cahaya tak terpolarisasi melewati sebuah polarisator sehingga cahaya yang diteruskan terpolarisasi. Cahaya terpolarisasi melewati zat optik aktif, misalnya larutan gula pasir, maka arah polarisasinya dapat berputar.
Pemutaran Bidang
Polarisasi
oke itulah iinformasi yang bisa saya sampaikan kepada anda semoga memudahkan tugas-tugas anda ya sobat..
SAMPAI JUMPA DI ARTIKEL SAYA SELANJUTNYA
SAMPAI JUMPA DI ARTIKEL SAYA SELANJUTNYA
No comments:
Post a Comment